Selamat Datang di Blog Luar Biasa Ini. Anda Puas, Saya Pun Begitu

Penasaran dengan Saya?

Diberdayakan oleh Blogger.

Senin, 18 Januari 2016



BAB I

PENDAHULUAN

1.1  Latarbelakang

Suatu proses komunikasi yang dilaksanakan tidak luput dari berbagai rintangan atau hambatan. Oleh karena itu, perencanaan komunikasi dimaksudkan untuk mengatasi rintangan-rintangan yang ada guna mencapai efektivitas komunikasi, sedangkan dari sisi fungsi dan kegunaan komunikasi perencanaan dilakukan untuk mengimplementasikan program-program yang ingin dicapai, apakah itu pencitraan, pemasaran, penyebarluasan gagasan, kerjasama, atau pembangunan infrastruktur komunikasi.


Pemasaran merupakan suatu hal yang tidak lepas dari peran serta komunikasi. Bagaimana komunikasi ini memiliki peran dalam hal pemasaran. Misalnya dalam bentuk iklan. Melalui iklan inilah produk atau barang bisa dikenal oleh masyarakat umum. Begitu luar biasanya komunikasi ini sehingga apa yang diharapkan pihak pengiklan bisa sesuai. Dimana produknya dikenal, dan dengan begitu masyarakat melalkukan tindakan untuk membeli produk yang diiklankan.

Sebagai orang komunikasi, bagaimana kefektifan komunikasi dalam bentuk iklan itu bisa terjadi maka perlu dilakukan perencanaan komunikasi yang baik. Perencanaan yang baik akan mendapatkan hasil yang baik pula.

Dalam hal ini, pemakalah mencoba untuk menganilisis sebuah iklan bagaimana perencanaan komunikasi dari iklan mobil Toyota Agya pada Surat Kabar Pikiran Rakyat Edisi Selasa 19 Agustus 2014 Halaman 5

1.2  Rumusan Masalah

1.      Bagaimana pengertian komunikasi?

2.      Bagaimana unsur-unsur komunikasi?

3.      Bagaimana pengertian perencanaan komunikasi?

4.      Bagaimana periklanan itu?

5.      Bagaimana analisis terhadap iklan mobil Toyota Agya pada Surat Kabar Pikiran Rakyat Edisi Selasa 19 Agustus 2014 Halaman 5?

1.3  Tujuan

1.      Untuk mengetahui bagaimana pengertian komunikasi.

2.      Untuk mengetahui bagaimana unsur-unsur komunikasi.

3.      Untuk mengetahui bagaimana pengertian perencanaan komunikasi.

4.      Untuk mengetahui bagaimana periklanan itu.

5.      Untuk mengetahui bagaimana analisis terhadap iklan mobil Toyota Agya pada Surat Kabar Pikiran Rakyat Edisi Selasa 19 Agustus 2014 Halaman 5.





BAB II

PEMBAHASAN

2.1  Pengertian Komunikasi

Komunikasi atau communicaton dalam bahasa Inggris berasal dari kata Latin communis yang berarti sama, communico, communicatio, atau comunicare yang berarti membuat sama (to make common). Istilah pertama communis paling sering paling sering disebut sebagai asal kata komunikasi, yang merupakan akar dari kata-kata Latin lainnya yang mirip. Komunikasi menyarankan bahwa suatu pikiran, suatu makna atau suatu pesan dianut secara sama (Mulyana, 2013:46).

Sementara itu menurut, Moor (1993:78) adalah penyampaian pengertian antar individu. Dikatakannya semua manusia dilandasi kapasitas untuk menyampaikan maksud, hasrat, perasaan, pengetahuan dan pengalaman dari orang yang satu kepada orang lain. Pada pokoknya komunikasi adalah pusat minat dan situasi prilaku di mana suatu sumber menyampaikan pesan kepada seorang penerima dengan berupaya mempengaruhi perilaku penerima tersebut (Rohim, 2009:8).

Berbicara tentang pengertian komunikasi, tidak ada pengertian yang benar ataupun salah, definisi harus dilihat dari kemanfaatannya untuk menjelaskan fenomena yang didefinisikan dan mengevaluasinya. Beberapa pengertian tentang komunikasi terkadang terlalu sempit, seperti komunikasi adalah penyampaian pesan,ataupun terlalu luas, seperti komunikasi adalah proses interaksi antar dua makhluk, sehingga pelaku komunikasi tersebut dapat termasuk hewan, tumbuhan bahkan jin.

Sebagaimana dikemukakan oleh John R Wenburg dan William W Wilmot juga Kennet K Sereno dan Edward M Bodaken, setidaknya ada tiga pemahaman mengenai komunikasi, yaitu komunikasi sebagai tindakan satu arah, komunikasi sebagai interaksi,dan komunikasi sebagai tranksaksi (Mulyana dalam Rohim,2009: 9).

Dalam ilmu komunikasi kita mengenal mengenai konteks-konteks komunikasi. Sebab komunikasi tidak berlangsung dalam ruang hampa sosial, melainkan dalam konteks atau situasi tertentu. Secara luas konteks di sini berarti semua faktor di luar orang-orang yang berkomunikasi. Yang terdiri dari aspek bersifat fisik seperti iklim, cuaca, suhu udara, bentuk ruangan, warna dinding, penataan tempat duduk, jumlah peserta komunikasi dan alat yang tersedia untuk menyampaikan pesan. Kedua dari aspek psikologis seperti sikap, kecenderungan, prasangka dan emosi para peserta komunikasi. Ketiga aspek sosial seperti norma kelompok, nilai sosial, dan karakteristik budaya. Dan keempat aspek waktu yakni kapan berkomunikasi.

Banyak pakar komunikasi mengklasifikasikan komunikasi berdasarkan konteksnya. Sebagaimana juga definisi komunikasi, konteks komunikasi ini diuraikan secara berlainan. Istilah-istilah lain juga digunakan untuk merujuk pada konteks ini. Selain istilah konteks (context) yang lazim, juga digunakan istilah tingkat (level), bentuk (type), situasi (situation), keadaan (setting), arena, jenis (kind), cara (mode), pertemuan (encounter) dan kategori.

Indikator paling umum untuk mengklasifikasikan komunikasi berdasarkan konteksnya atau tingkatannya adalah jumlah yang peserta yang terlibat dalam komunikasi. Maka dikenallah yang dinamakan komunikasi intrapribadi, komunikasi diadik, komunikasi antarpribadi, komunikasi kelompok (kecil), komunikasi publik, komunikasi organisasi dan komunikasi massa.

Khusus dalam pembahasan kali ini akan dibahas mengenai komunikasi massa.  Komunikasi melibatkan banyak komunikator dan komunikan, berlangsung melalui sistem bermedia dengan jarak fisik yang jauh, memungkinkan penggunaan satu atau dua saluran indrawi (penglihatan dan pendengaran), dan biasanya tidak memungkinkan umpan balik segera (Mulyana, 2013: 77-79).

2.2  Unsur-unsur Komunikasi

Terdapat unsus-unsur komunikasi sesuai model SMCRE (Source, Message, Channel, Receiver, Efect) dan Paradigma Lasswell.

1.      Source (Komunikator)

Komunikator merupakan pihak yang bertindak sebagai pengirim pesan dalam proses komunikasi. Dengan kata lain, komunikator merupakan seseorang atau sekelompok orang yang berinisiatif untuk menjadi sumber dalam sebuah hubungan. Komunikator tidak hanya berperan sebagai pengirim pesan saja, namun juga memberikan respons dan menjawab pertanyaan yang disampaikan sebagai dampak dari proses komunikasi yang berlangsung, baik secara langsung maupun tidak langsung.

2.      Message (Pesan)

Pesan merupakan apa yang disampaikan oleh komunikator. Pesan dapat berupa kata-kata, tulisan, gambaran atau perantara lain. Pesan ini memiliki inti, yakni mengarah pada usaha untuk mengubah sikap dan tingkah laku komunikan. Inti pesan akan selalu mengarah pada tujuan akhir komunikasi itu.

3.      Channel (Media)

Channel biasa disebut dengan media yang digunakan sebagai penyalur pesan dalam proses komunikasi. Pemilihan sarana/media dalam proses komunikasi tergantung pada sifat berita yang akan disampaikan.

4.      Receiver (Penerima)

Komunikan merupakan penerima pesan atau berita yang disampaikan oleh komunikator. Komunikan bisa terdiri satu orang atau lebih, bisa dalam bentuk kelompok. Dalam proses komunikasi, komunikan adalah elemen penting karena dialah yang menjadi sasaran komunikasi dan bertanggung jawab untuk dapat mengerti pesan yang disampaikan dengan baik.

5.      Effect

Efek merupakan perbedaan antara apa yang dipikirkan, dirasakan dan dilakukan oleh penerima sebelum dan sesudah menerima pesan. Efek ini bisa dalam bentuk perubahan pengetahuan (knowledge), sikap (attitude) dan perilaku (psikomotorik).



2.3  Perencanaan Komunikasi

John Middleton (dalam Hafied Cangara, 2013) mengatakan, perencanaan komunikasi adalah proses pengalokasian sumber daya komunikasi untuk mencapai tujuan organisasi. Sumber daya tersebut tidak saja mencakup media massa dan komunikasi antarpribadi, tapi juga setiap aktivitas yang dirancang untuk mengubah perilaku dan menciptakan keterampilan-keterampilan tertentu di antara individu dan kelompok dalam lingkup tugas-tugas yang dibebankan oleh organisasi.

Sebuah perencanaan komunikasi adalah sebuah dokumen tertulis yang harus menjawab: (1) Apa yang ingin dicapai, (2) Kenapa kita ingin ada hasil yang diperoleh, (3) Siapa yang menjadi target sasaran, (4) Apa yang menjadi kata kunci pada pesan yang dibawakan, (5) Siapa yang akan menjadi actor dalam penyampaian pesan, dan bagaimana cara untuk memilih dan menentukannya, (6) Dengan cara apa yang digunakan untuk mencapai tujuan yang diinginkan (7) Bagaimana tipe saluran komunikasi yang bisa digunakan untuk menyampaikan pesan, (8) Kapan waktu yang tepat untuk menyampaikan setiap pesan, (9) Bagaimana mengukur atau mengevaluasi hasil dari program yang dijalankan itu.

Perencanaan komunikasi  sebagai penuntun usaha atau kegiatan komunikasi yang dilakukan sepanjang proyek dilaksanakan, ia menjadi dokumen kerja yang selalu diperbarui secara periodik sesuai dengan perubahan kebutuhan khalayak. Ia menjelaskan bagaimana cara menyebarluaskan pesan yang tepat dari komunikator dan kepada khalayak yang tepat, melalui saluran yang tepat dengan waktu yang tepat.

Ia juga membantu kita membuat agenda kegiatan sehingga bisa menjadi pegangan bagi para stakeholder untuk selalu well-inform, terutama dalam kaitannya apa yang kita tawarkan.



2.4  Periklanan

Periklanan adalah komunikasi komersil dan nonpersonal tentang sebuah organisasi dan produk-produknya yang ditransmisikan ke suatu khalayak target melalui media bersifat massal seperti televisi, radio, koran, majalah, direct mail (pengeposan langsung), reklame luar ruang atau kendaraan umum (Lee & Johnson, 2004).

Bila melihat lagi pada pengertian periklanan, maka sebenarnya konsep periklanan pun mengaplikasikan penjelasan tentang komunikasi sebagaimana yang dijelaskan oleh Model SMCR dan Paradigma Lasswell.


Dengan demikian, model komunikasinya adalah produsen Iklan Media Khalayak Konsumen.

Adapun fungsi-fungsi Periklanan menurut Lee dan Johnson (2004) dapat dijabarkan sebagai berikut:

  1. Periklanan menjalankan sebuah fungsi ”informasi”. Ia mengomunikasikan informasi produk, ciri-ciri dan lokasi penjualannya. Ia memberitahu konsumen tentang produk-produk baru.
  2. Periklanan menjalankan sebuah fungsi ”persuasif”. Ia mencoba membujuk para konsumen untuk membeli merek-merek tertentu atau mengubah sikap mereka terhadap produk atau perusahaan tertentu.
  3. Periklanan menjalankan sebuah fungsi ”pengingat”. Ia terus menerus mengingatkan para konsumen tentang sebuah produk sehingga mereka akan tetap membeli produk yang diiklankan tanpa memedulikan merek pesaingnya.

2.5  Analisis terhadap iklan mobil Toyota Agya pada surat kabar Pikiran Rakyat edisi Selasa 19 Agustus 2014 halaman 5



Anilisis terhadap iklan tersebut menggunakan pendekatan unsur-unsur komunikasi yang meliputi, komunikator, pesan, media, komunikan dan efek.  Tujuan dari analisis tersebut untuk mengetahui sejauh mana pesan (iklan) yang disampaikan tersebut efektif dan memenuhi apa yang diharapkan komunikator (pengiklan). Sehingga dari hasil analisis itu, bisa dijadikan pelajaran untuk merencanakan komunikasi yang lebih baik.

1.      Komunikator

Jika berbicara iklan dalam media massa berarti berbicara komunikasi massa. Sehingga dalam komunikasi massa kita mengenal komunikator yang terlembagakan. Komunikator itu yakni perusahaan media. Dikaitkan dengan keberadaan iklan pada media massa, berarti kita memposisikan pengiklan (pemasang iklan) sebagai bagian dari komunikator yang terintegrasi pada komunikator perusahaan media tersebut.

Analisis kami lakukan terhadap pemasang iklan (siapa) dan komunikator, yakni perusahaan media massa.

a.       Pemasang iklan

Jika kita melihat pada iklan yang ada pada surat kabar tersebut sudah jelas bahwa yang memasang iklan ini yaitu perusahaan besar, perusahaan Toyota. Tentu semua kenal dengan nama itu, dan mudah dipercaya ketika mengenalkan produk barunya. Produk keluaran Toyota yakni, mobil Agya. Dengan kebesaran nama Toyota, memungkinkan produk tersebut laris di pasaran.

Selain itu, dengan memasang iklan dengan ukuran yang cukup besar ini, akan lebih meyakinkan pada pembaca atau khalayak atau komunikan, bahwa Toyota merupakan perusahaan yang besar dan memiliki banyak uang. Itu dibuktikan dengan pasang iklan yang cukup besar.

b.      Media massa

Perusahaan media yang menyebarluaskan iklan tersebut yakni Pikiran Rakyat. Merupakan media regional yang sudah dikenal lama dan terpercaya. Iklan yang ditampilkan di media ini dirasa tepat, karena media yang digunakan bukan media sembarangan.

Ketepatan media ini mampu menempatkan posisi iklan di halaman yang tepat. Begitu orang membuka halaman baru, maka pembaca akan langsung tertuju pada gambar iklan tersebut. Ini trik yang luar biasa, mampu menarik perhatian pembaca. Ditambah dengan desain yang menarik dan terkesan mobil itu memiliki banyak fitur keunggulan.

2.      Pesan

Pesan yang disampaikan yaitu berupa iklan untuk memperkenalkan terbaru Toyota, yakni mobil Agya. Sasaran atau penerima pesan ini yaitu pembaca surat kabar ini. Lebih dari itu, pembaca surat kabar ini mampu menjadi opinion leader (OP) untuk menyebarkan informasi tersebut ke yang lain.

Pesan atau iklan ini dikemas secara menarik, yang dapat menimbulkan perhatian. Keunggulan mobil ini sengaja ditampilkan dengan design yang menarik.

3.      Media atau saluran

Media yang digunakan yaitu media cetak Pikiran Rakyat. Penyampain pesan melalui media cetak cukup efektif. Karena iklan yang disampaikan mengenai iklan mobil, di mana mobil ini biasanya dibeli oleh kalangan menengah ke atas. Kalangan ini cenderung suka membaca surat kabar.

Pesan yang disampaikan melalui media ini, akan diterima oleh banyak orang sebagai sasarannya. Seperti kita ketahui, begitu pesan disampaikan melalui media massa, akan banyak orang yang mengetahuinya, karena media tersebar luas.

4.      Komunikan

Komunikan atau khalayak dalam komunikasi massa jumlahnya banyak. Sehingga tepat jika pesan iklan tersebut disampaikan melalui media massa. Komunikan dalam komunikasi massa anonim dan heterogen. Ini perlu dipahami oleh pemasang iklan, mengenai sasaran dari iklan.

Sebagai komunikan dalam hal ini pembaca, ketika membaca surat kabar ini akan menemukan iklan mobil Agya tersebut. Karena dia tertarik pada gambar yang besar dan design yang menarik untuk dilihat.

Perlu diketahui pula, bahwa orang atau komunikan dalam hal ini selektif dalam memilih pesan-pesan yang ada di media. Ada yang menangkap pesan sesuai dengan kebutuhannya (selective exposure), ada yang menafsirkan pesan tersendiri (selective perception) dan ada yang cenderung mengingat pesan sesuai dengan kebutuhannya (selective retention). 

5.      Efek

Efek yang ditimbulkan pada komunikan dari iklan tersebut antara lain bisa pengetahuan (kognitif), perasaan atau sikap (afektif) dan tindakan (psikomotorik). Pengetahuan berarti mengetahui akan iklan tersebut, hingga akhirnya melakukan tindakan untuk membeli produk yang ditawarkan. Efek yang paling diharapkan oleh pengiklan yaitu, penerima pesan langsung membeli mobil Agya tersebut.

Perlu diketahui juga, komunikator dalam hal ini belum tentu bisa mengetahui apakah efek itu berlaku atau tidak setelah pesan disebarluaskan. Juga komunikator tidak bisa memvonis bahwa dengan banyaknya pembelian terhadap mobil tersebut karena iklan yang dipasang di surat kabar lain. Ada faktor-faktor lain yang membuat orang membeli mobil tersebut, bukan hanya karena diiklankan saja di media ini. Lagian kita tidak tahu, apakah banyaknya yang membeli mobil tersebut karena iklan tersebut atau tidak. 







BAB III

PENUTUP

3.1  Kesimpulan

Dari hasil analisis tersebut, dapat menjadi pelajaran bagaimana sebagai seorang insane komunikasi, baik dia bertindak sebagai orang media atau bagian dari perusahaan yang hendak memasang iklan pada media harus merencanakan komunikasi dengan baik. Harus mempertimbangkan, media apa yang digunakan untuk pasang iklan, iklan seperti apa yang mudah diterima komunikan, bagaimana mengemas iklan menjadi lebih menarik, dan bagaimana citra perusahaan yang memasang iklan baik di mata komunikan. Tentu hal ini harus menjadi pemikiran-pemikiran insan komunikasi seperti kita.

3.2  Saran

Iklan yang dipasang dalam surat kabar tersebut sudah bagus. Saran saya, lebih baik iklan tersebut ditempatkan di halaman depan atau juga tetap di halaman 5 dengan ukuran satu halaman. Hal itu bisa saja dilakukan pihak Toyota, karena ini merupakan perusahaan besar dan ternama. Jika ditempatkan di halaman depan juga tetap di halaman 5 dengan ukuran satu halaman, perhatian pembaca terhadap iklan itu kemungkinan lebih banyak dibanding dengan iklan setengah halaman.













DAFTAR PUSTAKA

Mulyana, Deddy. 2013. Ilmu Komunikasi; Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Rohim, Syaiful. 2009. Teori Komunikasi Perspektif, Ragam dan Aplikasi. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Cangara, Hafied. 2013. Perencanaan dan Strategi Komunikasi. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.















Categories: ,


Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Pellentesque volutpat volutpat nibh nec posuere. Donec auctor arcut pretium consequat. Contact me 123@abc.com

1 komentar:

  1. Kami Menerima Pemasangan iklan pikiran rakyat Baik Iklan Baris / Kolom / Display Iklan Pendirian / Pembubaran PT / Iklan Lelang Iklan Lowongan Kerja (Loker) Dsb.

    BalasHapus