Selamat Datang di Blog Luar Biasa Ini. Anda Puas, Saya Pun Begitu

Penasaran dengan Saya?

Diberdayakan oleh Blogger.

Rabu, 07 Januari 2015

          Juru Pelihara Kawasan Situs Nyi Subang Larang, Asep Saeful Anwar menemukan galian di kawasan Situs Nyi Subang Larang Desa Nanggerang

Situs Pra Sejarah Digali Oknum
**Kawasan Nyi Subang Larang Rawan Dizarah
BINONG-Di sekitar kawasan situs Nyi Subang Larang yang berlokasi di Desa Nanggerang Rt 11/Rw 02 Kecamatan Binong, terdapat puluhan lubang di tanah. Diduga galian merupakan bekas galian orang-orang yang tidak bertanggungjawab untuk mencari sisa-sisa peninggalan zaman pra sejarah, baik itu berupa manik-manik atau pun benda lainnya.

Salah seorang Juru Pelihara Kawasan Situs Nyi Subang Larang, Asep Saeful Anwar mengatakan, orang-orang yang tidak bertanggungjawab itu melakukan penggalian tersebut, lantaran mereka mengetahui di sekitar kawasan situs Nyi Subang Larang masih terdapat benda-benda bersejarah.
“Ini harus ditangani secara serius, lantaran di sini masih terdapat benda-benda bersejarah. Kawasan ini dibutuhkan penelitian lanjutan,” ungkapnya kepada Pasundan Ekspres.
Penggalian terhadap area pesawahan dan perkebunan yang memiliki luas sekitar 30 hektare tersebut, dilakukan dengan cara melubangi tanah dengan kedalaman berbeda-beda. “Memang sangat disayangkan tindakan orang-orang yang tidak bertanggung jawab tersebut. Padahal, di area itu merupakan lahan produktif. Di mana bekas-bekas galian tersebut merusak tanah-tanah yang kini masih dikelola oleh warga sekitar,” ungkapnya.
Alasan ada penggalian tersebut, menurutnya, setelah dideklarasikan kawasan Situs Nyi Subang Larang 30 Juni 2011 masih dilakukan penelitian lanjutan oleh beberapa arkeolog. Di tahun 2012, arkeolog berhasil menemukan kerangka tulang manusia di kawasan tersebut. Arkeolog menduga, kawasan tersebut merupakan kawasan kuburan kuno.
“Secara turun temurun warga di sini menyebutkan, kawasan ini disebut kawasan astana panjang, Meskipun tidak nampak ada kuburan di kawasan ini. Setelah penelitian oleh arkeolog, baru terjawab bahwa ini memang kuburan kuno,” jelasnya.
Setelah dilakukan penelitian tersebut, kemungkinan orang-orang yang tidak bertanggungjawab itu beranggapan, di kawasan tersebut masih terdapat benda-benda bersejarah yang bernilai. Sehingga terjadilah penggalian liar, untuk mencari keberadaan benda-benda bersejarah tersebut. Dia berharap, ke depan ada penelitian lanjutan lagi.
“Saya menduga, di kawasan tersebut masih terdapat misteri yang belum terpecahkan. Selain itu, masih terdapat pula benda-benda bersejarah yang berada di kawasan tersebut,” katanya.
Untuk mengamankan benda-benda yang diduga warga sekitar masih terdapat benda-benda bersejarah, dia berharap ada campur tangan pemerintah secepatnya. Lantaran, apabila hal tersebut tetap dibiarkan, penggalian liar yang merusak kawasan tersebut akan tetap berkelanjutan.
“Kami berharap ada campur tangan dari pemerintah untuk mengatasi hal ini. Harus ada penelitian lanjutan di kawasan ini,” pungkasnya.(ysp/vry)


Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Pellentesque volutpat volutpat nibh nec posuere. Donec auctor arcut pretium consequat. Contact me 123@abc.com

0 komentar:

Posting Komentar