BAB
I
PENDAHULUAN
1.1
Latarbelakang
Acara
“Bedah Buku Teori Komunikasi dalam Perspektif Penelitian Kualitatif”
diselenggarakan oleh mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi kelas even manageman. Acara
ini diselenggarakan untuk memenuhi tugas mata kuliah yang dibimbing oleh dosen
Ine Anggraini S.Sos MSi.
Panitia
menghadirkan langsung penulis buku yang berjudul “Teori- teori Komunikasi;
Teori Komunikasi dalam Perspektif Penelitian Kualitatif” yakni, Dr Zikri
Fachrul Nurhadi MSi yang merupakan dosen Ilmu Komunikasi dari Universitas
Garut.
Acara
ini diselenggarakan di kampus 1 Universitas Subang tepatnya di ruang 14 pada
hari Sabtu, 13 Desember 2015. Acara ini dihadiri puluhan mahasiswa dan sejumlah
dosen Fakultas Ilmu Komunikasi.
Selaku
mahasiswa yang menjadi peserta dari acara tersebut, penulis mencoba untuk
menganalisis acara tersebut. Analisis ini dilakukan untuk memenuhi tugas mata
kuliah perencanaan komunikasi.
1.2
Rumusan
Masalah
1. Bagaimana
jalannya acara tersebut?
2. Seperti
apa analisis dari acara tersebut?
3. Bagaimana
seharusnya perencanaan komunikasi yang dilakukan?
1.3
Tujuan
Penulisan
1. Untuk
mengetahui bagaimana jalannya acara tersebut.
2. Untuk
mengetahui seperti apa analisis dari acara tersebut.
3. Untuk
mengetahui bagaimana seharusnya perencanaan komunikasi yang dilakukan.
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1
Jalannya
Acara Bedah Buku
Acara bedah buku ini
berlangsung dari pukul 09.30 hingga 12.00. Sebelum menginjak pada acara inti,
terdapat rangkaian acara hingga pada penutupan. Termasuk di dalamnya ada
kerjasama antara Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Subang dan Fakultas Ilmu
Komunikasi Universitas Garut.
Diawali dengan
pembacaan ayat suci Alquran, menyanyikan lagu Indonesia Raya, sambutan dari
Presiden BEM Fikom, Dekan Fikom Unsub sekaligus membuka acara, dan sampai
menginjak pada acara inti.
Penulis
buku yang berjudul “Teori- teori Komunikasi; Teori Komunikasi dalam Perspektif
Penelitian Kualitatif” yakni, Dr Zikri Fachrul Nurhadi MSi yang merupakan dosen
Ilmu Komunikasi dari Universitas Garut memberikan penjelasan mengenai isi buku
tersebut. Pembicara dipandu oleh moderator Lukman Nur Hakim yang juga merupakan
alumni Fikom Unsub.
Respon mahasiswa termasuk
dosen juga terhadap apa yang disampaikan pembicara cukup bagus. Ditunjukan
dengan adanya audien yang bertanya.
2.2
Analisis
Terhadap Acara Bedah Buku
Dari acara bedah buku
itu, penulis telah menganalisis jalannya acara yang mengedukasi tersebut. Analisis
tersebut menggunakan pendekatan berdasarkan unsur-unsur komunikasi yakni,
komunikator, pesan, media, komunikan dan efek.
1. Komunikator
Bertindak
sebagai komunikator dalam hal ini yakni:
a. Panitia
kegiatan ini, yakni mahasiswa yang mengikuti kelas event management.
b. Pembicara:
Dr. Zikri Fachrul Nurhadi MSi, Dekan Fikom Unsub, Moderator, Presma Fikom, MC.
2. Pesan
Pesan
inti yang disampaikan dalam acara bedah buku yang dikemas dalam talkshow itu
yaitu bagaimana perspektif penelitian kualitatif .
3. Media
Media
yang digunakan oleh pembicara untuk menyampaikan pesan agar diterima secara
jelas oleh audien yakni pengeras suara. Penggunaan pengeras suara cukup tepat
karena ruangan yang cukup luas dan audien yang banyak tidak memungkinkan tanpa
pengeras suara.
4. Komunikan
Bertindak
sebagai komunikan yakni peserta bedah buku dalam hal ini mahasiswa Fikom dan
beberapa dosen yang bertindak selaku audien.
5. Efek
Efek
dari apa yang disampaikan pembicara dalam terhadap audien tidak bisa terlihat
secara pasti. Namun jika melihat situasi pada saat jalannya acara, audien
memperhatikan apa yang dikatakan pembicara di depan. Bisa jadi efek secara
kognitifnya ada pada peserta. Juga ada efek afektif, di mana ada peserta meras
suka dan tidak suka terhadap acara tersebut. Yang suka akan memperhatikan,
sebaliknya yang tidak dia akan cuek meskipun raganya ada di ruangan tersebut.
Sementara untuk efek psikomotorik yakni adanya audien yang bertanya sebagai
bentuk menanggapi dari topic yang dibahas dalam acara tersebut.
Penulis mengapresiasi panitia yang telah
menyelenggarakan acara tersebut. Namun panitia juga perlu memperhatikan hal-hal
berikut, karena pada pelaksanaan acara tersebut terlihat masih ada kekurangan.
1. Keterlambatan
waktu pelaksanaan. Dari jadwal yang ditetapkan jam 08.00 tapi mulainya jam
09.30.
-
Harusnya bisa tepat
waktu. Jika perencanaan komunikasi matang, tidak mungkin terjadinya
ketidaktepatan waktu.
2. Keterlambatan
peserta. Sebagian peserta ada yang datang terlambat padahal acara sudah
berjalan.
-
Hal ini terjadi bisa
saja karena ketidakmerataan informasi mengenai waktu pelaksanaan yang diberikan
panitia terhadap peserta.
3. Dosen
yang hadir sedikit. Seharusnya untuk memeriahkan sekaligus bentuk apresiasi
Fikom terhadap pembicara harus ditunjukan dengan kehadiran dosen-dosen yang
banyak.
4. Ketinggian
tiang bendera Indonesia dengan bendera Fikom sejajar. Seharusnya tiang bendera
Indonesia lebih tinggi dari tiang bendera Fikom. Kesamaan tinggi sama halnya
dengan kesetaraan dua organisasi itu, padahal Indonesia adalah organisasi
tertinggi di negeri ini yang menaungi organisasi lainnya.
5. Dirigen
lagu Indonesia Raya kurang maksimal. Terlihat dirigen telah menghentingkan
gerakan tangannya, padahal masih ada lirik lagu yang harus dinyanyikan kembali.
Atas hal itu bisa dilihat bagaimana persiapan yang kurang dari panitia.
2.3
Seharusnya
Acara Bedah Buku Tersebut
Sebuah proses
komunikasi yang dilaksanakan tidak luput dari berbagai rintangan atau hambatan.
Oleh karena itu, perencanaan komunikasi dimaksudkan untuk mengatasi
rintangan-rintangan yang ada guna mencapai efektivitas komunikasi, sedangkan
dari sisi fungsi dan kegunaan komunikasi perencanaan diperlukan untuk
mengimplementasikan program-program yang ingin dicapai, apakah itu pencitraan,
pemasaran, penyebarluasan gagasan, kerja sama, atau pembangunan infrastruktur
komunikasi.
Robin Mehal (dalam
Hafied Cangara, 2013) mengatakan, perencanaan komunikasi adalah sebuah dokumen
tertulis yang menggambarkan tentang apa yang harus dilakukan yang berhubungan
dengan komunikasi dalam mencapai pencapaian tujuan, dengan cara apa yang dapat
dilakukan sehingga tujuan tersebut dapat dicapai dan kepada siapa program
komunikasi itu ditujukan, dengan peralatan dan dalam jangka waktu berapa lama
hal itu bisa dicapai, dan bagaimana cara mengukur (evaluasi) hasil-hasil yang
diperoleh dari program tersebut.
Sebuah perencanaan
komunikasi adalah sebuah dokumen tertulis yang harus menjawab: (1) Apa yang
ingin dicapai, (2) Kenapa kita ingin ada hasil yang diperoleh, (3) Siapa yang
menjadi target sasaran, (4) Apa yang menjadi kata kunci pada pesan yang
dibawakan, (5) Siapa yang akan menjadi actor dalam penyampaian pesan, dan
bagaimana cara untuk memilih dan menentukannya, (6) Dengan cara apa yang
digunakan untuk mencapai tujuan yang diinginkan (7) Bagaimana tipe saluran
komunikasi yang bisa digunakan untuk menyampaikan pesan, (8) Kapan waktu yang
tepat untuk menyampaikan setiap pesan, (9) Bagaimana mengukur atau mengevaluasi
hasil dari program yang dijalankan itu.
Mengenai acara bedah
buku tersebut, penulis mencoba untuk memberikan saran atau ide agar acara bedah
buku tersebut berjalan sesuai harapan, dan setidaknya kekurangan-kekurangan
acara tersebut tidak terulang kembali di masa mendatang.
Oleh karena itu maka
diperlukan suatu model perencanaan komunikasi agar pelaksanaan acara berjalan
sesuai harapan. Model ini digunakan oleh penulis dengan memberikan solusi
bagaimana seharusnya acara bedah buku tersebut.
Model dimaksud yaitu
dibuat oleh Philip Lesly (1972). Gambar model perencanaan komunikasi yang
dibuat Philip Lesly terdiri atas dua komponen utama, yakni organisasi yang
menggerakan kegiatan dan public yang menjadi sasaran kegiatan. Pada komponen
organisasi terdapat empat tahapan sedangkan dalam komponen public terdapat dua
tahapan yang harus dilakukan oleh seorang perencana komunikasi.
1. Organisasi
-
Analisis dan riset
-
Perumusan kebijakan
-
Perencanaan program
pelaksanaan
-
Kegiatan komunikasi
2. Publik
-
Umpan balik
-
Evaluasi
Model Perencanaan Komunikasi oleh Philip
Lesly.
1. Analisis
dan riset
Analisis dan riset sebagai langkah awal
untuk merumuskan kebijakan dalam hal ini membuat acara bedah buku. Panitia
harus mampu mengetahui apa yang dibutuhkan oleh mahasiswa Fikom.
2. Perumusan
kebijakan
Setelah memperoleh data atau jawaban di
lapangan, maka rumuskan acara apa yang akan diselenggarakan. Kebijakan itu
harus disepakati bersama oleh panitia.
3. Perencanaan
pelaksaan komunikasi
Pada tahap ini sudah ditetapkan sumber
daya manusia yang akan digerakkan, seperti tenaga, dana dan fasilitas. Jika ini
sudah disiapkan, acara akan berjalan dengan lancar.
4. Kegiatan
komunikasi
Tindakan yang harus dilakukan yakni
membuat dan menyebarluaskan informasi mengenai acar baik melalui media masaa
maupun melalui saluran komunikasi lainnya seperti kelompok, tradisional, media
baru, focus grup dan public. Misalnya menyebarluaskan brosur ke mahasiswa
secara langsung atau melalui mading.
5. Publik
Publik menjadi sasaran acara yang akan
diselenggarakan. Berarti dalam hal ini publik yaitu mahasiswa Fikom Unsub. Panitia
harus mampu menarik perhatian mahasiswa Fikom agar bisa hadir dalam acara
tersebut. Panitia harus pandai berbicara ke mahasiswa Fikom, misalnya dengan
mengikuti acara bedah buku ini selain mendapat ilmu juga dapat sertifikat,
termasuk snack.
6. Feedback.
Pendapat, ide, keluhan dan saran dari
khalayak. Didapat melalui proses
kuesioner, diskusi maupun wawancara. Untuk mengetahui respon mahasiswa terkait
acara bedah buku. Proses kuesioner, diskusi maupun wawancara bisa dilakukan
seminggu sebelum pelaksanaan.
7. Evaluasi
dan penyesuaian
Berdasarkan pendapat, ide, keluhan dan
saran itu dijadikan bahan pertimbangan untuk pengambilan keputusan dalam rangka
perbaikan, peningkatan, dan penyesuaian program yang akan dilakukan oleh
organisasi dalam hal ini panitia acara.
BAB
III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Dari hasil analisis terhadap
acara “Bedah Buku Teori Komunikasi dalam Perspektif Penelitian Kualitatif” yang
diselenggarakan oleh mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi kelas event manageman
dapat disimpulkan bahwa acara tersebut berjalan sesuai dengan yang direncanakan
sebelumnya. Acara berjalan lancar, meskipun ditemui kekurangan-kekurangan itu
hal yang biasa. Namun sebagai mahasiswa komunikasi, kekurangan tersebut mestinya
bisa diminimalisir karena kegiatan komunikasi perlu perencanaan.
3.2
Saran
Penulis menyarankan
agar panitia yang membuat acara tersebut lebih kompak lagi, lebih serius lagi
merencanakan acara tersebut. Terdapat kekurangan pada acara tersebut salah
satunya kurang kompaknya panitia juga termasuk perencanaan komunikasi yang
kurang. Diharapkan ke depannya agar lebih matang lagi merencanakan sebuah
acara.
DAFTAR PUSTAKA
Cangara,
Hafied. 2013. Perencanaan dan Strategi
Komunikasi. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
pada acara bedah buku biasanya buku yang dibeli langsung dari penyelenggara acara, ditandatangani langsung oleh penulis bukan harganya lebih murah 15ribu apabila beli ditoko lain
BalasHapusapabila pihak penyelenggara memiliki buku yang ditandatangani oleh penulis, mohon ditukar dengan buku saya dan sayah tambah dengan sertifikat