SSR Bangun Jembatan Cibitung
CIATER-Pramuka
peduli penanggulangan bencana yang tergabung dalam Subang Scout Rescue (SSR)
merealisasikan program kerja pembangunan jembatan bambu di Desa Cibitung
Kecamatan Ciater, Sabtu (28/12). Jembatan, tepatnya berlokasi di RW 06 yang
merupakan daerah terpencil dan hanya dihuni oleh empat RT (rukun tetangga).
Komandan
SSR, Suntari (43) saat ditemui di lokasi pembangunan mengatakan, dibangunnya
jembatan bambu dilatarbelakangi oleh
program kerja dari Kwartir Daerah Jawa Barat. Program pembangunan jembatan bambu diprioritaskan untuk
daerah terisolir atau terpencil. Alasan
mendasar daerah terpencil terpilih untuk dibangunkan jembatan yang panjangnya
12 meter dan lebar 1,5 meter dikarenakan faktor anak-anak sekolah. Tujuannya
untuk mempermudah akses menuju ke sekolah yang berjarak cukup jauh dari tempat
tinggalnya.
“Sebelumnya ada dua daerah yang kami survei untuk pembuatan jembatan bambu
ini, yaitu Sagalaherang dan Ciater. Setelah kami laporkan gambar-gambar dan
data-datanya ke Kwarda Jabar, maka yang terplilih yaitu Desa Cibitung karena
alasan anak sekolah,” ungkapnya kepada Pasundan Ekspres, Sabtu (28/12).
Pembangunan jembatan pertama kali dilakukan SSR ini dilaksanakan sejak
tanggal 24 Desember 2013. Ditargetkan rampung pada tanggal 07 Januari 2014. Pihaknya
menuturkan, setelah selesai pembangunan jembatan rencananya akan diresmikan
oleh Ka-Kwarda Jawa Barat, Dede Yusuf dan Ka-Kwarcab Subang, Ojang Sohandi.
Kata Suntari, pembangunan jembatan didanai sepenuhnya oleh Kwarda Jawa
Barat, untuk kemudian diserahkan ke Kwarcab Subang.
Meskipun namanya jembatan bambu tapi tidak sepenuhnya jembatan ini
bahan-bahannya dari bambu, melainkan dari kontruksi beton.
“Bahan-bahannya tidak dari bambu semua, tentu harus ada pengecoran pula,”
pungkasnya.
Pembangunan jembatan ini nampaknya disambut hangat warga sekitar. Mereka
dan tim SSR bahu membahu membangun jembatan ini dengan sukarela dan demi
kesejahteraan masyarakat di sana. Bukan hanya tenaga saja yang warga setempat
korbankan, melainkan bahan-bahan seperti bambu pun mereka sumbangkan untuk
pembuatan jembatan ini.
Sesepuh RW 06, Ukar (69) mengatakan, ia mengaku sangat berterima kasih atas
dibangunnya jembatan bambu untuk membantu warga mengakses daerah sebrang.
“Tentu kami sangat senang dan berterima kasih sekali telah dibangun
jembatan ini,” ungkapnya.(ysp/din)
0 komentar:
Posting Komentar