Selamat Datang di Blog Luar Biasa Ini. Anda Puas, Saya Pun Begitu

Penasaran dengan Saya?

Diberdayakan oleh Blogger.

Kamis, 20 Juni 2013


PADA suatu hari lahir lah bayi laki-laki kembar. Mereka diberi nama Zaka dan Zaki. Mereka terlahir dari pasangan suami istri yang hidup serba kecukupan. Di usianya yang masih kecil, Zaka dan Zaki selalu bermain bersama.
Tiga tahun kemudian Zaka dan Zaki terpaksa harus berpisah, karena kedua orang tuanya tidak sanggup lagi untuk hidup bersama. Entah apa yang menjadi permasalahannya, yang pasti Zaka dan Zaki tidak akan berjumpa lagi.
“Sudahlah kita akhiri saja rumah tangga ini, aku tak tahan dengan sikap mu,” kata ibunya Zaka Zaki.
“Ya sudahlah jika itu yang terbaik, kita pisah saja. Biarkan Zaka dan Zaki tinggal di sini,” ucap ayah Zaka Zaki.
“Tidak, biar aku yang merawat Zaki saja,” balas istrinya.
Akhirnya Zaka harus hidup tanpa seorang ibu dan Ia harus hidup bersama ayahnya. Dan nasib yang buruk menimpa Zaki yang harus tinggal bersama ibunya yang hidup serba kekurangan.
Zaka yang hidup bersama ayahnya mendapat kasih sayang yang begitu luar biasa dan sangat dimanja sekali. Apapun yang Zaka inginkan pasti ayahnya menuruti keinginan itu. Berbeda dengan Zaki, yang hidup serba kesulitan.
20 tahun kemudian, Zaka dan Zaki kini sudah mulai dewasa. Mereka sudah memiliki kepribadian masing-masing. Zaka yang dibesarkan ayahnya berkepribadian angkuh dan sombong, sedangkan Zaki berkepribadian baik.
Setelah mereka lulus dari perguruan tinggi, Zaka dan Zaki bergegas untuk mencari pekerjaan. Zaki merasa bangga sekali, karena dengan segala kecukupannya Ia bisa sekolah dan lulus dari perguruan tinggi. Tak butuh lama bagi Zaki untuk bias bekerja, Ia bekerja di salah satu perusahaan ternama di Indonesia. Zaka tidak sesibuk itu untuk mencari pekerjaan, Ia beruntung ditawarkan oleh ayahnya untuk bekerja di perusahaan ayahnya.
Tak ada yang saling kenal, Zaka dan Zaki bekerja di perusahaan yang sama. Setiap harinya mereka selalu bertemu, namun mereka tak sadar kalau mereka itu bersaudara.
Zaki ditempatkan di bagian yang lebih rendah dari Zaka. Namun berkat kerja kerasnya, Ia pun diangkat oleh pemilik perusahaan itu di bagian yang sama dengan Zaka.
Seiring berjalannya waktu, Zaka mulai iri kepada Zaki yang selalu dipuji oleh pemilik perusahaan itu, yang tak lain ialah ayahnya Zaka. Meskipun Zaki dan pemilik perusahaan itu tidak saling mengenal latar belakangnya, namun mereka selalu dekat seperti layaknya ayah dan anak.
Lama kelamaan, Zaka pun mulai tak nyaman dengan keadaan itu. Akhirnya zaka mengajak Zaki untuk pergi berlibur. Tak disangka Zaka memiliki sifat buruk yang ingin mencelakai Zaki. Tak lama kemudian Zaka pun langsung membunuh Zaki, dengan menggunakan pisau.
Singkat cerita, Zaki pun akhirnya ditemukan dan langsung dilarikan ke rumah sakit. Di waktu bersamaan ibu Zaki dan pemilik perusahaan itu menjenguk Zaki, kemudian diikuti Zaka.
Ibu Zaki kaget melihat pemilik perusahaan itu sudah bersama Zaki dan waktu Ia melihatnya ternyata yang bersama Zaki itu adalah suaminya yang dulu sempat berpisah. Lalu pasangan suami istri itu membicarakan kejadian sebenarnya yang sudah terjadi di depan Zaki. Dan tak sengaja Zaka mendengar percakapan itu. Di sana Zaka menangis dan terheran-heran, karena Ia telah melukai saudara kembarnya. Zaka pun meminta maaf kepada Zaki dan tak lama kemudian Zaki meninggal dunia. Lalu Zaka berteriak, “Akulah yang bunuh saudaraku.”(ysp/smk pasundan)



Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Pellentesque volutpat volutpat nibh nec posuere. Donec auctor arcut pretium consequat. Contact me 123@abc.com

0 komentar:

Posting Komentar